Implementasi Blockchain dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Prof Yandra Arkeman dan Tim Brain melakukan audiensi dengan Bu Ir. Laksmi Dhewanthi, M.A. IPU Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK membahas tentang Implementasi Blockchain dalam Mengatasi Perubahan Iklim termasuk bahasan mengenaik carbon trading.

Perubahan iklim merupakan masalah global yang semakin mendesak untuk segera diselesaikan. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, teknologi blockchain telah menjadi solusi yang semakin populer. Blockchain mampu membantu dalam pengurangan emisi karbon dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memperhatikan perubahan iklim. Salah satu cara untuk mengatasi perubahan iklim dengan teknologi blockchain adalah melalui penggunaan nilai ekonomi karbon dan carbon trading.

Nilai ekonomi karbon adalah harga yang diberikan pada setiap ton emisi karbon yang dihasilkan oleh suatu aktivitas. Nilai ini kemudian dapat digunakan dalam sistem carbon trading. Dalam sistem ini, perusahaan yang berhasil mengurangi emisi karbon mereka di bawah batas yang ditetapkan dapat menjual sisa kuota emisi karbon mereka kepada perusahaan lain yang melebihi batas emisi karbon yang ditetapkan.

Teknologi blockchain dapat digunakan dalam sistem ini untuk memastikan transparansi dan keamanan transaksi. Setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat dalam database terdistribusi dan tidak dapat diubah. Dengan demikian, kesalahan dan kecurangan dalam penghitungan emisi karbon dapat dihindari.